Apa Itu Cinta?



Meskipun cinta bisa dimengerti dari berbagai sudut pandang, mulai dari kebutuhan kita untuk bertahan hidup, hingga tafsiran para filsuf, tapi dalam bidang neuroscience, cinta itu terbentuk, karena adanya zat kimia, yang dalam tanda kutip “membanjiri” otak kita.

Saat sedang menyukai orang lain, sebuah bagian otak kita yang bernama hypothalamus, aktif memproduksi lebih banyak hormon oxytocin, yaitu hormon yang membuat perasaan stres berkurang. Serta, selain itu juga, diproduksi hormon vasopressin, sebuah hormon yang mengatur tekanan darah kita.

Kedua hormon ini kemudian mengalir dalam sirkulasi otak, dan dalam tanda kutip “merangsanghypothalamus untuk aktif memproduksi dopamine, sebuah senyawa, yang dapat membuat pikiran kita tidak bisa lepas dari orang yang kita suka. Dan yang akhirnya juga membuat seakan dunia hanya milik berdua saja.


Kita menjadi sedih kalau diputusin karena adanya konflik dalam otak kita. Meski sebuah hubungan telah berakhir, otak kita terus aktif memproduksi senyawa dopamine, yang membuat kita terus termotivasi untuk tidak lepas dari orang yang kita sukai.

Di sisi lain, bagian otak kita yang bernama orbital frontal cortex yang mengatur emosi dan kontrol diri kita, ikut ter-aktifkan, dan berusaha mengambil kontrol otak kita, untuk melupakannya. Akibatnya, terjadi konflik di otak kita, dimana di satu sisi, kita ingin melupakan orang yang kita sukai, tetapi di sisi lain, kita tidak bisa melupakannya, karena terus adanya motivasi dalam otak kita. Dan tentu saja, itu semua berujung menjadi kesedihan.

Menariknya, cinta buta, seperti yang sering kita dengar, adalah hal yang nyata. Saat berbagai zat kimia dalam tanda kutip “membanjiri” otak kita, jalur neural negatif yang menghubungkan nucleus accumbens menuju amygdala dalam otak kita, menjadi ter-nonaktifkan. Padahal, jalur neural inilah yang membuat kita biasanya dapat menilai buruknya sesuatu, seperti misalnya menilai rasa mie ayam yang tidak enak. Hal inilah yang membuat kita tidak pernah menilai buruk orang yang kita suka atau cinta buta.

Bagikan

Jangan lewatkan

Apa Itu Cinta?
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.